5 Poin Penting Dalam Proses Mencari Iman
Berkaca ke belakang, saya akhirnya menyadari bahwa Iman dan Islam adalah dua komponen yang berbeda. Seperti halnya makan dan minum. Saya bahkan cukup lama menjalani status sebagai seorang Muslim, tapi tanpa adanya rasa keimanan di dalam hati kepada Allah.
Saya menamakannya, golongan Muslim Autopilot.
Kalau pun ada rasa Iman, itu sebenarnya cuma menerka-nerka aja. Iman secuil, yang tidak bisa saya bedakan apakah saya beriman karena paham, atau karena ikut-ikutan.
Setelah mencoba untuk menggali isi dari Qur'an, saya akhirnya paham bahwa orang yang mengaku Muslim, itu sebenarnya belum tentu beriman. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Mulai dari, karena warisan orang tua, dorongan masyarakat, sampai untuk sekadar menghibur diri sendiri.
Sepanjang pengalaman saya, setidaknya ada 5 poin penting dalam proses mencari Iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Berikut di antaranya:
1. Membaca
Saya akhirnya paham kenapa perintah Allah kepada Nabi Muhammad pertama kali adalah Iqro (membaca). Bukan salat, bukan langsung puasa. Karena memang ternyata, Allah ingin memberikan kepahaman kepada Nabi. Allah tidak berniat mendoktrin Nabi untuk percaya kepada-Nya, dan memeluk Islam.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, (3) Yang mengajar (manusia) dengan pena. (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (5)
QS: Al-'Alaq /3,4,5.
Iman kepada Allah bukanlah hal mistis yang selama ini sering saya kira datang dari langit. Yang Allah pilih acak siapa yang beriman, siapa yang tidak.
Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk mencari tahu apa itu Iman. Dan, semua berawal dari membaca. Lalu, apa yang dibaca?
- Membaca kehidupan di sekitar kita.
- Membaca dunia dan masyarakat.
- Membaca buku, demi menambah ilmu dan memperluas wawasan.
2. Ilmu Pengetahuan
Seusai dari membaca, yang selanjutnya didapatkan adalah ilmu. Karena saya membaca, maka saya mendapatkan ilmu. Semakin dalam dan jauh saya membaca, maka saya pun akan semakin paham.
Lalu, untuk apa ilmu ini digunakan?
Bermacam-macam pastinya, dan untuk mempermudah kehidupan kita dalam menjadi manusia. Dengan ilmu, kita bisa meraih kesuksesan hidup. Dengan ilmu, kita bisa paham bagaimana moral dan perilaku yang baik.
Dengan ilmu, saya jadi bisa memahami isi dari kitab suci Al-Qur'an.
Dengan ilmu pula, saya jadi bisa melihat mana yang benar dan mana yang pura-pura benar.
3. Berpikir
Sekali pun kita berasumi kalau kita adalah manusia yang berpikir, kenyataannya tidaklah selalu demikian. Berpikir memang kerja keras, dan kebanyakan orang justru malas berpikir. Kita berjalan secara otomatis aja mengikuti orang-orang di sekitar kita.
Sementara, seorang Muslim diharuskan berpikir. Contoh berpikir terkait keimanan itu seperti umumnya kita melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis. Contoh, misalnya bertanya:
- Saya tidak bisa melihat Allah. Lalu, dari mana saya tahu Allah itu ada?
- Siapa manusia?
- Dari mana saya bisa yakin akan masuk Surga?
4. Hidup di Luar Zona Nyaman
Pernah nggak kamu menyadari kalau ketika kita berada di luar zona nyaman, justru kita menjadi lebih aktif dalam membaca peluang atau petunjuk? Kita juga menjadi lebih aktif dalam memikirkan langkah-langkah kita, dalam menumbuhkan rasa dalam diri. Kita menjadi lebih peka.
Nah, inilah fungsinya.
Berada di luar zona nyaman membawa kita menuju kepekaan batin dalam proses menangkap tanda-tanda kekuasaan dan pengawasan Allah.
Kita bakal ketemu banyak keajaiban yang sering kali di luar logika, yang kelak menjadi tanda bahwa Allah selalu mengawasi kita.
5. Al-Qur'an
Ini yang paling utama sekaligus yang terpenting. Tanpa ini, semua poin di atas akan sia-sia belaka. Keajaiban Al-Qur'an justru terletak di posisinya yang tidak tergantikan. Al-Qur'an lebih memahami kita, bahkan dibandingkan diri kita sendiri.
Al-Qur'an inilah yang menjadi bukti kekuasaan Allah.
Kita baru bisa beriman kepada Al-Qur'an, setelah memahaminya. Seusai kita memahami kebenaran dalam Al-Qur'an, barulah kita akan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu a'lam.


Posting Komentar untuk "5 Poin Penting Dalam Proses Mencari Iman"